Lomba Seni Suara Burung Derkuku Supriyadi Cup Yogyakarta
Kanjeng, Kresno Duto dan Pangeran Berkuasa,
Produk B2W Bird Farm Panen Prestasi
Lomba Seni Suara Alam Burung Derkuku Suryadi Cup Yogyakarta, Minggu 28 April 2019 menjadi pembuktian bahwa produk farm Kota Gudeg Masih terlalu tangguh untuk dikalahkan. Dalam tarung yang menjadi agenda Liga Derkuku Indonesia yang keempat kali ini, podium teratas tiga kelas yang dilombakan (Senior, Yunior dan Pemula), disapu bersih oleh produk tuan rumah.

Lapangan Ngrenak Sidomoyo Godean Sleman Yogyakarta, ikut menjadi saksi bisu atas prestasi gemilang tersebut. Seperti di Kelas Senior, juara pertama berhasil diraih oleh Kanjeng, orbitan Kho Liang dekoemania Jatinegara Jakarta. Produk ternakan YNT Bird Farm Bantul Yogyakarta ini melaju tanpa hambatan.

Menempati nomor kerekan 54, Kanjeng dipilih oleh juri sebagai peserta yang berhak atas podium pertama “Alhamdulillah Kanjeng bisa mempertahankan prestasi terbaiknya di Kelas Senior, mudah-mudahan bisa terus meraih hasil bagus,” jelas H.Yusuf Hariyanto sang peternak.

Kemenangan ini diakui oleh H.Yusuf Hariyanto tidak didapat dengan mudah. Kanjeng harus berjuang selama empat babak untuk memastikan dirinya tampil dibarisan paling depan daftar kejuaraan. Basudewa, andalan B2W Bird Farm yang berusaha memberikan tekanan, tak mampu berbuat banyak.

ikerek pada nomor kerekan 50, Basudewa yang merupakan produk B2W yang merupakan pendatang baru di Kelas Senior ini, harus puas pada urutan kedua. “Hasil yang harus saya syukuri, mudah-mudahan kedepan Basudewa bisa lebih bagus lagi,” harap Sigit Irianto sang pengawal.

Diikuti pada posisi ketiga, Wisanggeni Orbitan Kuncoro Budi peserta asal Solo. Menempati nomor kerekan 48, derkuku yang merupakan produk B2W Bird Farm ini sempat juga melakukan perlawanan, meski akhirnya harus mengakui keunggulan lawan. Di Kelas Yunior, produk tuan rumah yakni B2W Bird Farm, memimpin jalannya penjurian, lewat penampilan Kresno Duto yang diorbitkan Sukarjo dekoemania Sleman.

Menempati nomor kerekan 18, Kresno Duto tampil tanpa gangguan dari lawan. Trophy juara pertama berhak menjadi miliknya. Diurutan kedua ada Jagad, amunisi Kho Liang Jakarta. Dikerek pada nomor 33, produk YNT Bird Farm ini melenggang dengan tenang menuju podium yang sudah menjadi miliknya.

Menyusul kemudian Tanjung Andira milik Isnawan Yogyakarta, derkuku yang dikerek pada nomor 38. Produk bergelang B2W ini, akhirnya menyudahi penjurian pada tempat ketiga. Di Kelas Pemula, lagi-lagi produk YNT Bird Farm Yogyakarta sukses menembus daftar kejuaraan pada podium pertama.

Menempati nomor kerekan 164, derkuku produk YNT ini tidak terusik oleh beberapa peserta yang ikut ambil bagian pada kelas yang sama. Empat babak yang diikutinya, akhirnya Pangeran Orbitan Kho Liang Jakarta, produk YNT yang dimaksud ditetapkan sebagai peraih daftar kejuaraan dibarisan paling depan.

Disusul kemudian oleh Bagong andalan Bambang WS Turi Sleman Yogyakarta, yang dikerek pada nomor 110 sebagai peraih posisi kedua. Ditempat ketiga, ada nama Starmoon milik Eko Yogyakarta. Derkuku bergelang SMD 423 yang dikerek pada nomor 108 ditetapkan sebagai peraih podium ketiga. Dari daftar yang sudah ditentukan, produk B2W Bird Farm kali ini panen prestasi.

Dominasi kejuaraan yang diraih dimasing-masing kelas, semakin memperkuat bahwa produk ternak kakak adik yakni H.Bambang Widiatmoko dan Sigit Irianto, menjadi farm yang banyak melahirkan jawara yang sukses menembus urutan kejuaraan. “Lomba kali ini kami sengaja tidak menurunkan Narasoma, tetapi sudah mengeluarkan produk baru, semuanya masih muda dan belum punya pengalaman yang cukup. Namun demikian produk kami yakni B2W Bird Farm berhasil mendominasi perolehan juara,” tutur mantan Ketua PPDSI Pusat.

Lebih lanjut H.Bambang mengatakan bahwa saat ini Narasoma sudah masuk kandang ternak. Diharapkan akan muncul generasi yang mampu mencetak kemenangan seperti Narasoma atau bahkan lebih bagus lagi. Semangat itu, ditempat yang sama, Andy Tifa selaku panitia memberikan komentar.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung gelaran Supriyadi Cup Yogyakarta, sehingga bisa berlangsung sukses dan lancar. Kami juga meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama penyelenggaraan berlangsung,” papar Andy Tifa.