Bengawan Solo Cup, LDI 2019 Putaran III
Kekuatan Narasoma Belum Berakhit, Produk B2W BF Kuasai Arena
Sampai saat ini, perhelatan lomba burung derkuku tanah air, masih mempertontonkan pertarungan dua farm besar dari Yogyakarta yakni B2W Bird Farm dan YNT Bird Farm. Dalam setiap kesempatan kedua produk ini bertemu dalam satu lapangan, maka sudah dipastikan keduanya akan menjadi rival paling berat sekaligus jadi tontonan menarik pada dekoemania dan peserta.
Seperti yang terjadi dalam even Liga Derkuku Indonesia 2019 Putaran III yang bertajuk Bengawan Solo Cup, pada Minggu, 24 Maret 2019 di lapangan Balekambang Manahan Solo, aksi kedua produk farm tadi, kembali menjadi pertunjukan seru. Narasoma menjadi satu diantara sekian jago-jago milik B2W Bird Farm dan Kanjeng menjadi satu diantara sekian andalan produk YNT Bird Farm.
Dari pertarungan-pertarungan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, Narasoma masih menjadi kandidat kuat sebagai peraih juara pertama di Kelas Senior. Kanjeng hanya mampu menjadi penunggu podium kedua. Kenyataan inilah kembali terulang dalam Bengawan Solo Cup.
Dikerek pada nomor 27, Narasoma tampil tanpa perlawanan. Derkuku bergelang B2W 1418 ini melenggang tanpa ada perlawanan berarti. Kanjeng yang menempati nomor kerekan 08 tak mampu berbuat banyak. Perlawanan yang diberikan nampaknya sia-sia karena lawan terlalu tangguh. Derkuku ternakan YNT ini akhirnya harus menerima podium ketiga.
Menyusul kemudian Dewa Ruci, masih merupakan produk dan orbitan B2W Bird Farm. Derkuku ternakan B2W 2355 ini menempati urutan ketiga. Dewa Ruci yang dikerek pada nomor 10 merupakan pendatang baru yang bakal meramaikan bursa perebutan posisi paling tinggi. “Saya kembali mengobritkan burung baru bernama Dewa Ruci, usianya masih dan belum punya pengalaman banyak di arena lomba, namun saya yakin prospek kedepan bisa lebih bagus,” jelas Sigit Irianto.
Yang mungkin menjadi berita menarik adalah bahwa Basudewa, yang masih merurpakan produk B2W Bird Farm, yang selama ini menjadi penguasa Kelas Yunior, kali ini turun dan ditampilkan di Kelas Senior. Meski harus menerima trophy juara 8, namun Sigit irianto mengaku puas dengan hasil tersebut.
“Saya sengaja menaikkan kelas Basudewa dari Yunior ke Senior dengan harapan bisa meramaikan persaingan juara di kelas ini. Nampaknya kali ini harus berada di urutan kedelapan,” lanjut Sigit Irianto. Di Kelas Yunior, lagi-lagi terjadi duel antara produk B2W Bird Farm dan YNT Bird Farm.
Pertarungan dua farm papan atas ini sama persis yang terjadi di Kelas Senior, produk B2W Bird Farm sukses menjadi juara pertama, lewat penampilan Kresno Duto yang menjadi orbitan Sukarjo Sleman. Derkuku bergelang B2W 2382 yang dikerek pada nomor 72 berhasil melumpuhkan perlawanan Bangsawan produk YNT.
Dari hasil rekap juri, akhirnya Bangsawan pada kerekan nomor 58 hanya meraih juara kedua. Disusul pada urutan ketiga, Kanheng Tumenggung milik Prashadi Yogyakarta ring FLA 367 yang dikerek pada nomor 52.
Sedangkan di Kelas Pemula, Ratangga andalan Ir.Bambang HW Solo ring PSG 188 yang dikerek pada nomor 134 keluar sebagai juara pertama. disusul oleh Star Moon milik Eko SMD Yogyakarta ring SMD 423 yang dikerek pada nomor 93 pada urutan kedua dan Onto Seno milik Sigit Priyono Sleman ternakan SGT 31 pada kerekan nomor 138 pada tempat ketiga.
Laiman Santoso selaku panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang diberikan oleh dekoemania dan peserta. “Kami atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kehadiran peserta pada lomba Bengawan Solo Cup 2019 dan kami meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama penyelenggaraan berlangsung,” papar Laiman Santoso.