Liga Derkuku Jakarta Putaran VIII Bekasi

Liga Derkuku Jakarta Putaran VIII Bekasi

Liga Derkuku Jakarta Putaran VIII Bekasi

Kanjeng Salip Anggun di Babak Keempat dan Pastikan Juara Pertama Senior

 

Memasuki putaran ke-8 Liga Derkuku Jakarta, Kanjeng orbitan Koh Liang Jatinegara Jakarta nampaknya masih kukuh diposisi barisan terdepan. Derkuku ternakan YNT Yogyakarta ini sampai saat ini terus mengumpulkan koleksi kemenangan diposisi pertama. Menempati nomor kerekan 81, Kanjeng sepertinya masih betah untuk tetap berada diposisi paling depan daftar perolehan kejuaraan.

Para pendukung dan pemenang serta panitia Liga Derkuku Jakarta Putaran VIII pose bareng.

Kemenangan Kanjeng memang tidak diraih dengan mudah. Persaingan ketat dalam perebutan posisi terdepan memang berlangsung seru dan menegangkan. Seperti yang diprediksikan sebelumnya bahwa jago-jago blok barat yang turun pada liga di lapangan Kythavin Bekasi ini akan bersaing ketat memposisikan dirinya menjadi yang terbaik.

Hal ini terlihat dan terbukti bahwa diantara para peserta saling unggul dan susul menyusul dalam perelohan bendera. Rata-rata peserta mendapatkan bendera 5 warna. Sebut saja , Anggun yang dikerek pada nomor 59, debutan baru milik Slamet dekoemania Bekasi. Derkuku bergelang Kythavin tersebut sempat membuat kaget dekoemania blok barat yang kebetulan berada dilokasi acara.

Para tokoh dibalik sukses dan eksistensi gelaran Liga Dekuku Jakarta.

Anggun yang kini masih berusia 7 bulan mampu tampil stabil disetiap babaknya. Dari 4 babak penjurian, 3 babak Anggun berhasil meraih bendera 5 warna. Diakhir babak 4 disalip oleh Kanjeng yang tidak mau posisi pertama miliknya tergantikan. Andai saja Kanjeng pada babak ke 4 hanya meraih 4 warna, maka singgasana harus diserahkan ke Anggun.

Bentuk promosi yang ideal untuk menawarkan produk yang bakal dilelang.

Banyak pihak yang menilai bahwa kondisi ini disebabkan usia dan jam terbang Anggun yang masih minim. “Saya kira hanya jam terbang yang masih minim, akhirnya Anggun harus menyerahkan posisi pertama pada Kanjeng,” terang Cak Hari Imawan. Begitu juga dengan Raja, orbitan lain milik Koh Liang pada nomor kerekan 79, juga tak kalah mautnya melantunkan jurus-jurus eloknya.

Namun sayang hanya di babak 4 saja meraih 5 warna. Pesaing ketat si Mayangkoro dikerekan 67, hanya kalah start pada babak-babak awal saja, sehingga puas menduduki posisi daftar kejuaran keempat. Di Kelas Yunior, besutan baru H.Ronny ring Roma 023 tampil konstan dan ciamik menduduki posisi atas, tanpa perlawanan ketat pesaing lainnya.

Peraih hadiah doorprize sepeda gunung pose dengan wajah tersenyum.

Rata-rata dari 4 babak, satu diraihnya dengan bendera 5 warna. Kemenangan derkuku produk Roma 023 ini membuat Nanang, dekoemania Karawang tertarik untuk mengambil alih kepemilikannya. Tanpa perlu waktu lama, akhirnya H.Ronny dan Nanang melakukan take over burung tersebut.

Setelah resmi dan deal, Nanang menyematkan nama Cipularang 01 pada burung tersebut.  Sementara itu persaingan di Kelas Pemula, Bintang Bahari milik Koh Akiong tampil tanpa perlawanan berarti.  Lawan-lawan yang turun dikelas yang sama berhasil dilibasnya dan meninggalkan jauh rival-rivanya.

Bentuk promosi yang ideal untuk menawarkan produk yang bakal dilelang.

Menyusul Go Kong yang biasanya diturunkan di kelas Yunior, lomba kali ini diturunkan di Kelas Pemula entah apa sebabnya. Menurut info yang didapat, Go Kong derkuku orbitan Koh Akiong yang merupakan ternakan Kythavin dalam masa ngurak atau lagi rontok bulu. Sukses para peserta emraih hasil bagus pada kelas yang mereka ikuti, panitia juga berhasil memastikan sebanyak 98 gantangan yang terisi.

“Panitia menyediakan sebanyak 116 kerekan, namun terisi 98. Angka yang lumayan bagus karena ada beberapa peserta yang behalangan hadir. Saya atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan seluruh peserta dan meminta ma’af jika ada yang kurang berkenan,” kata Cak Hari Imawan lagi.

administrator

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *