Team Guyub Rukun Kelantan Malaysia
Bima Sakti Amunisi Muda Siap Menggebrak

Pelan namun pasti, Team Guyub Rukun (TGR) Kelantan Malaysia, mulai menyusun kekuatan untuk bisa terus eksis mengukir prestasi di arena lomba. Sukses menggelar Pertandingan Seni Suara Burung Derkuku pada 10 Maret 2018 lalu, menjadi moment penting kebangkitan team yang dipimpin Anuar KijangM.
Ketika itu antusias peserta untuk ikut dalam gelaran tersebut luar biasa besarnya. Bahkan tidak sedikit dari peserta yang meminta kembali agar TGR Malaysia menggelar kembali even yang sama. “Banyak yang minta agar kami bisa membuat lumba derkuku lagi. Tapi saya harus koordinasi dulu dengan Pak Agus News Ags,” jelas Anuar.
Perlu diketahui bahwasanya gelaran di Kota Bharu Kelantan tersebut merupakan hasil kerjasama antara TGR Indonesia pimpinan Agus News Ags dengan TGR Kelantan. Pasca even tersebut TGR Kelantan mulai merasa perlu untuk memiliki burung yang akan semakin melambungkan namanya di dunia hobi derkuku Kelantan Malaysia.
Maka, dipilihlah Bima Sakti, derkuku yang bakal mendongkrak popularitas TGR Kelantan. Soal prestasi, jangan ditanya. Dalam beberapa kali tanding, Bima Sakti mampu mempersembahkan prestasi terbaiknya. Pertamakali turun lomba, Bima Sakti langsung melejet pada posisi keempat di Kelas A.
Padahal usianya pada waktu itu tergolong masih muda. “Bima Sakti usianya belum satu tahun, tapi sudah bisa prestasi,” jelas Anuar yang dihubungi via WhastApp. Tarung keduakalinya, performa Bima Sakti semakin menunjukkan kelasnya sebagai calon jawara, dengan meraih posisi di urutan kedua pada kelas yang sama.

Nah, pada lomba untuk yang ketiga kalinya pada Sabtu 24 Maret 2018 lalu, Bima Sakti semakin menggila dengan raihan podium pertama pda lomba yang digelar di Trengganu. “Selamat buat Team Guyub Rukun Kelantan atas prestasi Bima Sakti menjadi yang terbaik dalam lomba tanggal 24 Maret,” tegas Agus News Ags.
Anuar mengaku bahwa untuk mendapatkan Biam Sakti bukanlah hal yang mudah. Perburuan derkuku di Kelatan saat ini tergolong semakin tinggi. Bandrol derkuku kelas lomba yang sebelumnya bisa terjangkau dengan harga bersahabat, kini tidak bisa lagi ditemukan. “Derkuku disini sekarang mahal pak, banyak peternak yang jual burung harga tinggi,” lanjut Anuar.
Kondisi ini memang imbas dari pasca gealran TGR Kelantan beberapa waktu lalu. Mereka yang awalnya hanya pemain biasa, kini mulai menekuni. Begtu juga dengan peternak. Yang awalnya menjual burung dengan harga terjangkau, sekarang sudah tidak lagi ada.
Dikatakan oleh Anuar bahwa Bima Sakti sengaja dipersiapkan menuju lomba berikutnya pada 27 Maret 2018 di lokasi yang sama. Kemenangan demi kemenangan yang diraih Bima Sakti semakin memantapkan Anuar untuk menjadikannya sebagai deretan amuni TGR Kelantan. Dengan usia saat ini yang masih berada pada angka 11 bulan, Anuar makin yakin dengan masa depan Bima Sakti.