
Team Guyub Rukun (TGR) baru saja menuntaskan gelaran lomba seni suara burung derkuku tingkat nasional. Sunaryo, penanggungjawab acara mengaku cukup puas dengan hasil yang sudah dicapai. Seluruh rangkaian berjalan lancar dan aman tanpa hambatan. Seluruh dekoemania dari penjuru negeri ikut mendukung gelaran, baik yang hadir secara langsung ataupun mewakilkan andalannya.

“Alhamdulillah apa yang kami usahakan selama ini bisa memberikan kepuasan bagi peserta, tak ada komplain dan kekecewaan yang dialami oleh peserta. Mereka merasa senang bisa hadir menjalin silaturrahim dengan sesama penghobi dan peternak burung derkuku,” tutur Sunaryo.

Gelaran kali ini merupakan putaran kedua Liga Derkuku Indonesia (LDI) 2018. Seperti sudah dipredikasi sebelumnya bahwa kekuatan antar peserta sepertinya sudah berada di atas kertas. Siapa saja yang bakal menjadi juara, nampaknya tidak akan jauh dari gelaran sebelumnya. Nampaknya persaingan perebutan posisi kejuaraan masih belum mengalami perubahan. Narasoma yang turun di Kelas Senior sepertinya begitu sulit ditumbangkan lawan. Derkuku orbitan B2W Bird Farm Yogyakarta semakin memperbanyak koleksi poin yang didapat.

Seperti dalam gelaran Tulungagung Cup I yang dihelat di Lapangan Team Guyub Rukun (TGR) Wates Kediri, Minggu 25 Maret 2018, Narasoma dengan mudahnya melenggang meninggalkan lawan. Dikerek pada nomor 57, derkuku bergelang B2W 1418 lagi-lagi meraih juara pertama tanpa ada lawan yang berusaha mencegah.

“Alhamdulillah Narasoma masih mau bunyi dan bisa kembali jadi juara,” jelas Sigit Irianto. Narasoma berhak memboyong Piala Bergilir Tulungagung Cup. Bandoro, derkuku andalan H.Yusuf Haryanto yang selalu menjadi pesaing terkuat, akhirnya harus puas diurutan runner-up. Diikuti Romario milik H.Arsil Jakarta, derkuku ternakan B2W 1714 ditempat ketiga.

Di Kelas Yunior, kembali produk B2W meraih hasil bagus sebagai juara pertama lewat penampilan apik Basudewa (B2W 1569), diikuti pada posisi kedua dan ketiga oleh produk Anak Sholeh masing-masing Patria jago Hanafi Blitar dan Arya Kamandanu milik H.Loekman Surabaya. Sedangkan di Kelas Pemula, Gading orbitan Koh Liang Jakarta, ring YNT sebagai juara pertama.

Disusul oleh Power Ranger jago Bambang Sidoarjo ternakan B2W diposisi kedua dan tempat ketiga diraih Bintang Timur milik H.Mursad Trenggalek ring DHM. Sukses para juara meraih hasil terbaik, dialami pula oleh keberhasilan panitia mendatangkan dekoemania dari seluruh penjuru tanah air.


Tiga kelas yang dibuka tak satupun terdapat ting kerekan yang kosong. Satu blok untuk senior dan pemula serta dua blok untuk Yunior selruhnya terisi penuh. Membludaknya peserta tidak lepas dari dukungan yang luar biasa mania Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta.


“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang menyempatkan hadir digelaran Tulungagung Cup,” jelas Sunaryo, selaku ketua pelaksana. Jamuan prasmanan menjadi menu keakraban yang dibuat oleh panitia. Sepertinya para peserta begitu menikmati suguhan menu khas kota Kediri.

2 Comments