Dirgantara, Derkuku Orbitan Danny Irwan Solo

Dirgantara, Derkuku Orbitan Danny Irwan Solo

Dirgantara, Derkuku Orbitan Danny Irwan Solo

Membawa Trah Zero One Zero, Benarkah Bakal Menjadi Pesaing Narasoma

 

Dirgantara, derkuku orbitan Danny Irwan, dekoemania Solo memang belum begitu populer. Maklumlah keberadaannya masih terbilang sebagai pendatang baru dikancah perderkukuan tanah air. Kiprahnya diarena lomba derkuku masih bisa dihitung dengan jari. “Dirgantara baru tiga kali ikut gelaran lomba derkuku,” terang Danny Irwan sang pemilik.

Danny Irwan dekoemania Solo bersama orbitannya Dirgantara ring KBS 726

 

Dari tiga kali mengikuti gelaran yang merupakan agenda Liga Derkuku Indonesia 2018, Dirgantara belum mampu menembus posisi teratas di kelas yang diikuti. Tidak salah jika namanya masih belum menjadi primadona dikalangan dekoemania tanah air. Namun demikian, bukan berarti tidak ada peluang dan kesempatan bagi derkuku yang lahir dari kandang KBS Bird Farm Solo untuk menjadi yang terbaik.

Gelaran demi gelaran yang diikutinya, Dirgantara mampu menunjukkan ritme yang semakin menunjukkan peningkatan peringkat posisi kejuaraan. Even TGR Cup Kediri menjadi gelaran perdana yang diikutinya. Sejak awal babak penjurian, Dirgantara tidak mau bunyi. Lima menit menjelang berakhirnya babak keempat, Dirgantara baru mengeluarkan suara dan ketika itu bendera 3 warna menjadi miliknya.

Saat menerima trophy untuk Dirgantara dalam gelaran DHM Cup Trenggalek

Tidak patah arang, Danny Irwan kembali mengerek dalam gealran PSG Cup Solo, even yang menajdi agenda Liga Derkuku Indonesia (LDI)  Putara VI pada tanggal 29 Juli 2018. Posisi keenam di Kelas Senior akhirnya menjadi miliknya. Berlanjut dalam even DHM Cup Trenggalek LDI putaran ke VII pada 22 Agustus 2018, Dirgantara berhasil meraih poisisi ke 8 pada kelas yang sama yakni Senior.

Nah, even bergengsi Piala Raja Hamengkubuwono Cup Yogyakarta yang merupakan LDI Putaran VIII yang digelar pada 09 September 2018, derkuku yang lahir dari kandang KBS K-2 berhasil menembus urutan keempat. Menurut Danny Irwan performa yang ditunjukkan Dirgantara memang belum maksimal.

“Dirgantara memang belum stabil, mengingat usianya baru sekitar 8 bulan, diharapkan kedepan prestasi lebih baik lagi,” jelas Danny. Bahkan beberapa juri yang sempat memantau burung ini mengaku bahwa derkuku yang bergelang KBS 726 memiliki propek bagus. Kala itu Dirgantara dikerek pada nomor 99 Kelas Senior.

Siswo, koordinator juri asal Solo mengatakan bahwa sebenarnya ada burung yang mampu menjadi lawan bagi Narasoma, burung pendatang baru ini dikerek pada nomor 99. “Sebenarnya pada babak pertama dan kedua, burung pada kerekan 100 (Narasoma, red) dan burung pada kerekan 99 (Dirgantara, red) terjadi pertarungan hebat, meski burung pada kerekan 99 merupakan burung muda dan belum lama turun diarena,” jelas Siswo.

Namun, sayang pada babak ketiga dan keempat, burung pada kerekan 99 tidak mampu tampil maksimal dan cenderung kurang bunyi. Pasalnya usianya Dirgantara pada waktu itu sekitar delapan bulan. Lahir dari pada 07 Januari 2018. Namun jika melihat darah yang mengalir dalam Dirgantara, bukan tidak mungkin prospek bagus sebagai burung masa depan nampaknya tidak menutup kemungkinan bakal terwujud.

Dirgantara berhasil masuk nomer 4 even Piala Raja HB Cup Yogyakarta.

Diakui Danny bahwa Dirgantara lahir dari indukan jantan KBS 122 (trah Zero One Zero) dan betina Subali 14 (trah BW Noyorono). Kedua trah yang mengalir dari indukan yang pernah menjadi legenda derkuku tanah air menjadi modal bagi Dirgantara untuk tampil menjadi penantang burung-burung jawara yang saat ini sudah orbit.

Bahkan digadang-gadang, Dirgantara bakal menjadi lawan sepadan Narasoma, derkuku orbitan B2W Bird Farm Yogyakarta yang selama ini selalu merajai setiap gelaran lomba derkuku tanah air. Benarkah Dirgantara bakal menajdi lawan tangguh Narasoma, kita ikuti saja perkembangannya.

administrator

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *