Latber Rutin Puter Pelung KPK Surabaya (Desember 2018)
Masih Butuh Lebih Banyak Dukungan
Sampai saat ini hobi puter pelung yang ada di Surabaya masih membutuhkan banyak dukungan. Dari setiap kali penyelenggaraan, peserta yang hadir sudah bisa dipastikan hanya mereka-mereka sajalah yang tetap setiap menjadi peserta rutin di Gantangan KPK Surabaya. Seperti dalam latber rutin KPK yang digelar pada Sabtu 22 Desember 2018.
Dari daftar yang tertera, hanya nama-nama yang sudah tidak asing ditelinga, bisa ditemui di gantangan KPK. Padahal kalau mau didata, nama pemain dan peternak puter pelung yang ada di Surabaya dan sekitarnya, jumlahnya cukup lumayan untuk meramaikan hobi. Tidak perlu semua yang hadir, cukup separuh jumlah dari mereka, rasanya gantangan KPK akan penuh diisi oleh peserta.
“Saya sudah berusaha memberikan waktu dan tempat kepada penggemar, penghobi dan peternak untuk mendukung seamarak hobi puter pelung di KPK Surabaya, namun sampais aat ini respon yang mereka berikan tidak membuat kami tersenyum,” jelas Eko purnomo, salah satu penggiat hobi puter pelung di Surabaya.
Berbagai upaya sudah dilakukan, semisal dengan menyediakan lokasi gantangan yang bisa dimanfaatkan untuk melatih burungnya sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadikan gantangan KPK sebagai tempat transaksi ataupun berkumpulnya paa penghobi, peternak untuk saling sharing.
Echwan Riwayadi, salah satu motor di gantangan KPK juga mengaku tidak habis pikir dengan jalan pemikiran komunitas puter pelung yang ada di Surabaya dan sekitarnya. “Saya sudah melakukan upaya maksimal, namun masih saja belum ada respon menyenangkan,” terang Iwan.
Seperti dalam latber rutin Sabtu 22 Desember 2018. Jumlah peserta amat disayangkan karena tidak sesuai dengan harapan panitia. Namun demikian, acara tetap berjalan meski kenyataan tersebut masih belum dikatakan sebagai gelaran yang diharapkan. Empat baak penjurian yang dijalankan, akhirnya memutuskan kejuaraan kelas Utama dan Madya.
Di Kelas Utama, Mayang Koro orbitan Iwan Surabaya berhasil menjadi yang terdepan. Puter pelung ternakan Kailas 108 sukses dengan nilai tertinggi yang diberikan juri. Disusul kemudian oleh Mr.Presiden milik Fatkhur Surabaya ring Hanaya. Naga Sosro andalan Prasetyo ring Semar Gede 885 yang berusaha memberikan perlawanan, hanya menempati urutan ketiga.
Di Kelas Madya, Nakula jago Eko Purnomo Surabaya, puter pelung ternakan RBN menempati urutan paling depan. Disusul oleh Apache milik Sumarno Mojokerto ring Smart 006 dan Romari milik Ainun Sidoarjo ring Hanaya diurutan ketiga.
1 Comment