H.Chayat Surabaya, Pengorbit Puter Pelung Sulung & Tsunami
Siap Pasang Target Juara di Arena
Namanya memang belum seberapa popular jika dibandingkan dengan puter mania yang lain. Maklumlah, eksistensinya didunia hobi puter pelung masih terbilang paling muda. “Saya sekitar setahun lalu mulai melirik puter pelung, namun tidak langsung turun lomba, saya mengikuti terus perkembangan hobi, khususnya di Surabaya lewat beberapa teman dan media,” jelas H.Chayat.

Meski tergolong sebagai pendatang baru, namun bukan berarti jago-jago yang diorbitkan juga masuk dalam kategori burung pemula. Dua andalan yang sudah berhasil diorbitkan yakni Sulung dan Tsunami menjadi bukti nyata pilihannya. Dalam beberapa kesempatan, nama Sulung seakan menjadi sebuah kekuatan yang selalu diperhitungkan lawan.
Setiap kali turun lomba, sudah dipastikan bakal mendulang prestasi terbaik dibarisan depan daftar kejuaraan. Puter pelung ternakan RBN Bird Farm Surabaya ini selalu sukses mempersembahkan trophy bagi H.Chayat. Prestasi inilah lantas tidak membuatnya puas. Perburuan jago handal terus dilakukan.

Kali ini ada petarung baru yakni Tsunami yang prestasinya juga tidak kalah bagus. Dua kali turun lomba, prestasi Tsunami, semakin menyakinkan. Jenggala Cup II Sidoarjo menjadi ajang perdana bagi puter pelung bergelang DWR 44 dengan raihan sebagai juara sembilan Kelas Utama Seri A.
Berlanjut ke Latber KPK Surabaya, 13 Oktober 2018, Tsunami langsung menggebrak sebagai juara pertama di Kelas Utama Sesi A. Kemenangan Tsunami sekaligus membungkam Kyai Teyeng andalan Prashadi Yogyakarta yang ikut hadir dalam gelaran tersebut. Tidak sampai disitu saja, dalam laga tanding pamungkas yakni partai bergengsi Kelas Laga Bintang, Tsunami koleksi kemenangan menjadi dua.
Kehadiran Tsunami pada saat itu sempat diragukan oleh beberapa peserta dan juga juri. Mereka mempertanyakan kebenaran apakah Tsunami yang dimaksud adalah Sulung. Ketika infoguyubrukun.com mencoba mengklarifikasi langsung ke H.Chayat ada penyataan yang bisa mengakhiri keraguan tersebut.

“Ada yang sempat tanya ke saya soal Tsunami, mereka rata-rata ingin memastikan apakah burung tersebut adalah Sulung. Namun dengan tegas saya katakan bahwa itu adalah Tsunami, andalan baru saya,” papar pemilik Lintang BF Wonosari Lor Surabaya. Diakui oleh H.Chayat bahwa sangkar yang dipakai Tsunami saat tarung di Latber KPK Surabaya adalah milik Sulung.
“Kebetulan Sulung dalam kondisi ngurak, makanya saya tidak menurunkannya, tetapi saya pakai sangkarnya untuk Tsunami,” imbuhnya. Meski sama-sama memiliki prestasi di arena, namun H.Chayat mengakui bahwa kualitas antara Sulung dan Tsunami beda. “Tsunami lebih bagus dari Sulung, Irama yang dimiliki Tsunami lebih bagus. Suara tengah dan ujung lebih istimewa,” lanjutnya.
Bahkan bukan saja Tsunami dan Sulung yang nantinya bakal menjadi andalan H.Chayat. “Saya memiliki banyak calon jawara yang siap turun di arena, namun saat ini usianya masih sangat muda, masih butuh jam terbang tinggi,” katanya lagi. Calon-calon jawara yang siap orbit diakui berasal dari ternak puter pelung yang mulai dilakoninya sekitar satu tahun lalu.

Sulung dan Tsunami adalah dua dari sekian indukan yang menjadi penghuni kandang ternak Lintang Bird Farm. Salah satu yang produk ternakan bergelang ring yang sudah orbit adalah Obama dan Osama. Karena usia masih terlalu muda, maka performa ketika digantang belum maksimal, namun soal kualitas, jangan ditanya.
“LIhat saja apa yang akan saya tampikan nanti, saat ini semua burung orbitan saya masih dalam usia muda, tunggu sampai usianya matang. Namun saat ini tetap saya turunkan untuk menambah jam terbangnya,” lanjut pria yang sukses menekuni ternak love bird warna dan perkutut lomba. Semua orbitan yang bakal dijadikan amunisi berasal dari ternakannya sendiri. Semua bergelang Lintang BF.