Klasemen Sementara LDI 2018
Narasoma, Basudewa dan Gading Memimpin
Liga Derkuku Indonesia (LDI) 2018 sudah berjalan empat putaran. Dimulai dari Bengawan Solo Cup, dilanjutkan dengan gelaran Tulungagung Cup yang menempati lokasi lapangan Team Guyub Rukun (TGR) Wates Kediri. Menyusul kemudian Jakarta Cup di lapangan Taman Mini Indonesia Indah (YMII).
Putaran keempat adalah GBPH Paku Alam Cup Yogyakarta di Alun-Alun Selatan Yogyakarta. Dari keempat putaran yang sudah ditampilkan, nampaknya podium pertama di semua kelas yakni Senior, Yunior dan Pemula, dikuasai jago-jago Yogyakarta. Jika melihat hasil kejuaraan disetiap gelaran, nampaknya posisi tersebut akan terus bertahan sampai akhir liga.

Seperti di Kelas Senior. Narasoma, orbitan sekaligus produk B2W Bird Farm Yogyakarta, mampu unggul atas lawan-lawannya. Derkuku bergelang B2W 1418 ini nyaris menyapu bersih posisi pertama diseluruh gelaran. Empat liga yang sudah berlangsung, Narasoma terlalu tangguh bagui lawan untuk ditaklukkan. Satu-satunya derkuku yang mampu memberikan perlawanan dalam setiap kali turun lomba, adalah Bandoro, andalan H.Yusuf Haryanto.
Bandoro yang merupakan produk YNT 110 ini selalu memberikan perlawanan saat berada di atas kerekan. Dan selama liga berlangsung antara keduanya saling berebut posisi terdepan. Namun sampai pada liga putaran empat ini, Narasoma selalu unggul sebagai juara pertama, sedangkan Bandoro diurutan kedua.
Dengan poin yang sudah berhasil diraih Narasoma sebesar 800, sulit bagi lawan untuk mengalahkannya. Bandoro, yang kini berada di klasemen sementara posisi kedua meraih poin 720. Diurutan ketiga ada Cemeti, jago Koh Liang Jakarta, derkuku ternakan YNT dengan raihan poin sebesar 460. Hasil ini diraih setelah Cemeti berhasil menembus urutan kejuaraan diposisi ketiga dua kali (Bengawan Solo dan Tulungagung Cup) dan juara keempat digelaran Jakarta Cup.

Pesaing yang mampu mengganggu posisi Cemeti adalah Romario, milik H.Asril Jakrta, ring B2W 1714 dan Mayang Seto jago anyar B2W BF bergelang B2W 2299. Sedangkan di Kelas Yunior, persaingan tetap sama antara orbitan B2W BF dan YNT BF lewat penampilan Basudewa, milik B2W Bird Farm dan Cleopatra milik H.Yusuf Haryanto.
Jika dilihat dari hasil kejuaraan dari empat liga, maka Basudewa tetap diunggulkan karena dari empat kali mengikuti liga, tiga kali meraih posisi pertama (Tulungagung Cup, Jakarta Cup dan GBPH Paku Alam). Poin sementara yang sudah diraih adalah sebesar 300. Cleopatra ring YNT 58 berada diurutan runner up dengan koleksi poin sebesar 150.

Untuk posisi ketiga, nampaknya belum ada jago yang terlihat memiliki peluang mengisi posisi tersebut. Karena sampai putaran keempat, perebutan kejuaraan diposisi ini, semua burung masih terlihat imbang dan memiliki peluang yang sama. Di Kelas Pemula, Gading derkuku orbitan Koh Liang Jakarta menempati posisi pertama.
Derkuku bergelang YNT 42 masih berkuasa. Dari empat putara liga, Gading berhasil merebut posisi pertama sebanyak tiga kali (Bengawan Solo, Tulungagung Cup Kediri dan Jakarta Cup) serta posisi runner up diliga keempat (GBPH Paku Alam Yogyakarta. Dengan poin sementara sebesar 195, nampaknya sangat sulit bagi lawan untuk melewatinya, terlebih jika melihat hasil posisi kejuaraan dari empat liga yang sudah berlangsung.
Untuk posisi runner up diraih Ontoseno milik Sigit Priyono Sleman Yogyakarta, derkuku ternakan SGT 21 dengan poin 80 dan Gatot Koco, jago Arlan S Turi Sleman Yogyakarta, produk BBC 24 menempati urutan ketiga dengan poin 70. Artinya bahwa, Gading memiliki peluang kuat untuk mempertahankan posisi pertama, sebaliknya posisi kedua dan ketiga masih ada peluang untuk mengalami perubahan, mengingat persaingan yang berlangsung masih imbang.