Liga Derkuku Jabodetabekar Bekasi Putaran VII
Raja Tumbangkan Panzer di Babak Pertama
Perhelatan Liga Derkuku Jabodetabekar Putaran VII Minggu, 12 Agustus 2018 berlangsung panas dan menegangkan. Jago-jago blok barat hadir untuk memberikan dukungan sekaligus unjuk kebolehan di atas kerekan. Aksi saling kejar mengejar tidak bisa dihindarkan. Dua andalan dekoemania blok barat yakni Raja orbitan paling gres Koh Liang Jakarta dan Panzer amunisi H.Widodo Setiadi menjadi tontonan menarik.
Disaksikan banyak masang mata yang berada di lapangan Khytavin Bekasi, lokasi penyelenggaraan liga, kedua derkuku papan atas saat ini, mampu menunjukkan kelasnya sebagai jago handal. Raja yang dikerek pada tiang nomor 67 merupakan derkuku ternakan YNT Yogyakarta, ternyata mampu tampil di atas angin.
Empat babak penjurian, raja berhasil mempersembahkan nilai bagus yakni bendera lima warna bagi Koh Liang. Pencapaian yang akhirnya mampu mengantarkan Raja pada podium pertama kelas Senior. Panzer yang awalnya ingin memberikan perlawanan, harus menerima hasil dari juri sebagai penghuni posisi runner-up, karena pada babak pertama, derkuku bergelang HWD yang dikerek pada nomor 79 itu hanya bisa mempersembahkan bendera 4 warna, meski sebenarnya peluang untuk menyamai nilai yang diraih Raja cukup terbuka lebar.
Detik-detik terakhir berakhirnya penjurian, Panzer sempat mendapatkan bendera usulan ke lima warna, namun sayang waktu penjurian babak pertama sudah keburu habis. Hasil ini diakui oleh H.Widodo sebagai hadiah terindah. “Alhamdulillah, akhirnya Panzer mau tampil di lapangan, sebab selama ini kendala burung ini adalah ogah bunyi. Juara kedua adalah pencapaian yang luar biasa bagi Panzer,” tutur H.Widodo.
Pencapaian nilai kedua derkuku masa depan ini memuaskan. Raja berhasil mendapatkan bendera 5 warna empat babak sekaligus, sedangkan Panzer meraih bendera 5 warna pada babak kedua, ketiga dan keempat. Sedangkan di babak pertama hanya meraih bendea empat warna. Begitu juga dengan King Star andalan Koh Akiong Bekasi bergelang Khytavin yang berusaha untuk mengejar posisi peretama harus puas berada diurutan ketiga dengan hasil raihan bendera 5 warna pada dua babak.
Menurut informasi, sebenarnya ada satu burung prospek untuk menandingi Narasoma, yaitu Bagaspati ( dulu namanya Mayang Koro ), jagoan yang baru di take over Sugiarto owner Suara Sakti Bird farm dari markas B2W Bird Farm. Lantunan suara emasnya sempat terdengar semua telinga peserta yang hadir di arena liga.
Namun sayang, Bagaspati kurang rajin bunyi, sehingga harus gigit jari dan menerima hasil penjurian diposisi ke 5, dibawah Kanjeng milik Koh Liang Jakarta yang kali ini kurang prima dan hanya menempati urutan keempat. Dikelas Yunior, Baru Klinting, juga terbilang baru besutan Koh Liang melenggang kangkung meninggalkan rival-rivanya.
Derkuku hasil ternakan YNT Bird Farm Yogyakarta ini tak mampu dikejar lawan. Jaura pertama dengan mudahnya diraih. Panser milik Sugiarto Karawang, derkuku bergelang Joglo dan Kancil andalan H.Widodo Bekasi ring HWD 023 yang berusaha untuk memberikan perlawanan, harus kandas dan hanya meraih posisi kedua dan ketiga.
Di Kelas Pemula, Khinanti ring Gema Alam Kediri besutan Sunaryo Tangerang, bersaing dan saling kejar dengan Bintang Kecil milik Rofiq Jakarta ring Blangkon dan Bintang Bahari jago H.Agus Depok ternakan Khytavin harus puas diposisi kedua dan ketiga. Cak Hari Imawan selaku Ketua Panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah meluangkan waktnya demi memenuhi undangan.
Permintaan ma’af juga disampaikan jika dalam pelaksanaan acara ada hal-hal yang kurang berkenan. “Kami dari panitia sudah melakukan semua secara maksimal. Alhamdulillah acara berlangsung lancara dan sukses. Kami ucapkan banyak terima kasih atas dukungan peserta dan mohon ma’af jika belum memuaskan,” papar Hari Imawan.