Virus Puter Lahirkan P4SI Malang
Kugeluuuk…….kuuwoook. mungkin suara ini asing bagi mereka yang tidak mengenalnya, namun tidak demikian dengan mereka yang tergabung dalam komunitas puter pelung. Suara itu tercipta dan keluar dari burung anggunan bernama puter pelung. Begitulah lantunan suara indah anggunganya puter pelung.
Sekali lagi mungkin terdengar biasa dan yang pasti tidak akan dilirik oleh beberapa kalangan. Jangankan hanya untuk melirik, menyimak suaranya saja belum tentu dilakukan. Namun semua itu tidak bagi para penghobi puter di Kota Dingin Malang. Seperti diceritakan oleh Feri Candra Setiawan, salah satu pengurus P4SI Malang.
Awal cerita munculnya virus puter pelung di kota Malang berawal dari kisah perjalanan di bulan 7 September 2017 melalui media sosial dan group Face Book : Komunitas Burung Puter Pelung Malang yang dibuat oleh Bopo Agus Tiono, ada undangan atau ajakan untuk ngobrol, ngopi dan menyantap weci bersama.
Awal pertemuan kala itu di kediaman bapak Deny di depan GOR Ken Arok Malang, menjadi awal sejarah lahirnya sebuah komunitas yang terorganisir dan terstuktur. Hadir dalam acara tersebut antara lain Mr Lutfi, Mr Amjad, Mr Ganang, Mr Agus, Mr Afri, Mr Hadi dan saudara Feri.
Malam itu serasa menemukan Roh bagi cikal bakal puter pelung di Bumi Arema. Obrolan tipis-tipis mengenai hoby puter pelung terus mengalir karena berlangsung asik dan saling canda tawa. Beberapa orang yang ikut nimbrung berasal dari Jogjakarta dan pernah mengenyam bangku kuliah di Jogjakarta. Kenyataan inilah yang membuat kesan begitu dalam, mereka serasa menemukan keluarga baru di tanah rantau di Bumi Arema.
Hal yang unik dari ngobrol-ngobrol tipis itu yakni beberapa diantara kami belum memiliki puter pelung hanya senang saja karena satu hobi di dunia anggungan. Yang membuat mereka terkesan adalah pada malam bersejarah itulah beberapa undangan yang hadir mendapatkan doorprize satu ekor puter pelung dari Deny Hanan untuk lebih mengakrabkan ke semua rekan yang hadir di malam itu.
Pasca pertemuan itu, virus puter semakin menggorogoti mereka. Seiring perjalanan waktu, dari minggu ke minggu, bulan ke bulan pertemuan itu kian intens bahkan di agendakan setiap dua minggu sekali di hari Selasa malam mereka terus menggelar obrolan ringan dan gantang puter dengan edukasi puter dari Deny yang secara tidak langsung memberikan virus kecintaan puter kepada mereka.
Padahal mereka mengaku ada yang belum memiliki puter yang bisa digantang saat itu. Pertemuan yang akhirnya menjadi rutinitas itu selalu bergulir sampai berbulan-bulan. Dampaknya satu demi satu, pengghobi puter mulai bermunculan dan menyatu dalam satu ikatan “Sehoby Puter Pelung Malang”.
Kala itu teman-teman puter pelung selalu mengadakan roadshow ibaratnya bak elite politik yang berkunjung kesana-kemari masuk kota dan desa dilingkungan Malang Raya, tujuanya hanya satu yakni memasyarakatkan puter di Bumi Arema, tanpa rasa pamrih dan tak berbayar semua dilakukan dengan rasa bangga dan hoby untuk mengenalkan puter. Kenapa kami sangat getol untuk memasyarakatkan puter pelung, satu tujuanya yakni agar semua kalangan memahami, mengenal dan mengingat ada satu mutiara yang terpendam di dunia anggungan yang kalah tenar dengan perkutut dan derkuku, namun semuanya dijadikan satu langkah untuk menghargai dan melestarikan budaya leluhur kita di dunia kukilo.
Keberlanjutan sebuah paguyuban tidak akan ada artinya jika pengemar, penikmat, peternak, pengrajin dan pebisnis tidak saling bersinergi itulah visi dan misi kami untuk merangkul dan memasyarakatkan puter. Singkat cerita wadah atau payung di dunia anggungan akhirnya terwujud dengan terbentuknya P4SI (Persatuan Penggemar Puter Pelung Seluruh Indonesia) Malang yang disahkan oleh pengurus P4SI Jatim oleh ketua Bambang Supriyanto pada Minggu 4 Maret 2018.
Hari itu juga digelar kegiata lomba puter pelung bertajuk “Ngalam Cup 2018” dilaksanakan disertai pengukuhan pengurus P4SI Malang. Dengan wadah P4SI Malang maka semua agenda puter mampu terlaksanakan dengan dukungan para penghobi dari malang sendiri yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Kini puter pelung menjadi nafas baru di Malang, terbukti dengan semangatnya para penjual burung, sangkar di pasar atau para pengrajin yang mulai kewalahan dengan banyaknya permintaan untuk menyediakan konsumen dari para pecinta puter. Dengan adanya hal tersebut disini ada proses interaksi antara pengemar dan penyedia hobi, perputaran akan selalu ada jika keduanya saling bersinergi dengan baik.
Selain itu pula P4SI Malang selalu memberikan program atau agenda yang mampu diterima oleh para khalayak umum, sebagai contoh dari setelah lomba Ngalam Cup sampai sekarang Agustus sudah dilakukan 8 kali Latbernil dan berbagai inovasi agar banyak yang antusias dengan keberadan puter ini.
Salah satu terobosan program P4SI Malang yakni setiap latber diadakan bursa puter, sangkar yang mewadai para farm yang ada dimalang memudahkan para pengemar, penghobi untuk mencari puter, tentunya dengan harga yang terjangkau bagi para pengemar tersebut. Selain itu terobosan kedua yakni selalu memberikan edukasi pembelajaran, pemahaman dan pengenalan suara, penilaian puter kepada para peserta yang hadir dalam Latbernil, selalu ada sesi tanya jawab mengupas problem atau perawatan mengenai puter pelungnya.
Terobosan ketiga yakni latbernil keliling di sesama pecinta puter dengan tujuan lebih mengenalkan dan memasyarakatkan puter di Malang Raya. Semoga P4SI Malang mampu mengemban tugas amanah dengan baik, tulus demi tujuan bersama memajukan puter pelung Jatim dan indonesia, jaya mahe, karena puter P4SI ada.
2 Comments