Liga Derkuku Jakarta ( LDJ ) Putaran IX

Liga Derkuku Jakarta ( LDJ ) Putaran IX

Liga Derkuku Jakarta  Minggu, 20 Desember 2020, – Gebyar Pamungkas adalah title Lomba Liga Derkuku Jakarta ( LDJ ) Putaran IX yang berlangsung di Lapangan Kythavin, Jalan Raya Kranggan – Bekasi, Minggu ; 20 Desember 2020. Title lomba ini adalah sebagai pamungkas atau lomba terakhir ditahun 2020 ini, artinya dalam tahun 2020 PPDSI Pengda DKI telah menyelenggarakan dan merealisasikan program kerjanya sebanyak 9 ( sembilan ) kali lomba, dan ini merupakan prestasi tersendiri bagi Pengda DKI salah satu Pengda yang terbanyak dan paling rutin menyelenggarakan dan merealisasikan programnya bila dibandingkan dengan program dari Pengda-Pengda lainnya yang berafiliasi dengan PPDSI Pusat.

Dalam kurun waktu 1 tahun, Pengda DKI ini hanya pada bulan Maret, April dan Mei ( Idhul Fitri 1441 H ) tidak menyelenggarakan lomba akibat larangan pemerintah sehubungan dengan merebaknya Pandemi Covid 19.
Dan dalam penyelenggaraan ini ada satu hal yang menarik bahwa Lomba ini juga sebagai akhir kepengurusan PPDSI DKI dibawah kepemimpinan H. Widodo Setiadi, yang telah mengemban amanah kepengurusan : 2017 – 2020 dengan sukses, artinya selama kurun waktu 3 ( tiga ) tahun dibawah kepemimpinan beliau, Liga Derkuku Jakarta secara rutin pertahunnya menyelenggarakan 11 ( sebelas ) kali putaran lomba, dan hanya pada bulan Ramadhan saja tidak menyelenggarakan, dan juga rutin menyelenggarakan lomba tingkat Nasional sebanyak 4 ( empat ) kali, yaitu Liga Derkuku Indonesia ( LDI ) yang bertitle : Jakarta Cup sebanyak 3 ( tiga ) kali dan HWD Cup sebanyak 1 ( satu ) kali. Mudah-mudahan dibawah kepengurusan dan kepemimpinan Sugiarto pada periode : 2021 – 2023 nantinya prestasi PPDSI DKI lebih meningkat lagi, begitu kata Cak Hari saat berbincang dengan penulis.

 

JALANNYA LOMBA

Diawali pemotongan tumpeng oleh H. Widodo Setiadi dan diberikan kepada Bapak Eddy Amin sesepuh dekoemania dejabotabekar mewakili Bapak Sugiarto yang berhalangan karena tugas negara yang diembannya sebagai simbol alih tongkat kepemimpinan yang baru, dan saat penyerahan nasi tumpeng tersebut berbarengan dengan turunnya hujan yang lebat sebagai tanda alam telah merestuhinya. Sehingga diputuskan lomba diadakan dengan sistem hanging, sambil menunggu hujan redah. Pada babak 1 ini tidak ada burung yang menonjol suaranya, dan ini dimakhlumi, klangean ini tidak bisa dilombakan dengan sistem hanging.

Alhamdulillah untuk babak ke 2 dan seterusnya hujan telaah berhenti, sehingga lomba dialihkan ke sistem gantangan. Di Kelas Senior, Astagina merupakan jagoan Solikhudin Tarik BF rupanya membabi buta, karena dari empat babak, tiga diantaranya disabetnya dengan bendera 5 warna, diikuti jawara H. Widodo yaitu Kian Santang dan Den Bey membututinya diurutan ke tiga.

Dikelas Yunior lagi-lagi jagoan Solikhudin Tarik BF yaitu Raja Banjar juga merajai dikelas yunior ini tanpa perlawanan yang berarti dari para pessaingnya. Diikuti Rossy besutan H. Widodo dan Jaya Wardhana diurutan ketiga. Dikelas Pemula jagoan Mas Agus Setiuono moncer diurutan pertama, diikuti Jatiwaringin milik H. Agustian Hanan Poerwo dan Wesi Aji besutan Sunaryo Tangerang.

Akhirnya segenap panitia mengucapkan terima kasih atas suport para dekoemania Dejabotabekar dalam mengikuti lomba ini, juga tak lupa Cak Hari selaku Ketua Panitia juga mengucapkan banyak terima kasih atas peran para peternak lewat pemasangan banner sehingga lomba lebih semarak, khususnya kepada Team TGR yang juga ikut berpartisipasi lewat pemasangan banner. Serta tak lupa panitia juga meminta maaf lomba kali ini cuaca tidak mendukung, sehingga tontonan yang menarik tidak maksimal dikeluarkan para jagoan-2 derkuku yang digantangnya.

Artikel Oleh : Cak Hari

administrator

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *